Rasanya nyaris mustahil melanjutkan hidup ketika seseorang yang Anda cintai meninggal dunia, dan Anda mungkin merasa sangat putus asa, pada awalnya. Namun biar bagaimanapun juga, setelah Anda mulai berusaha mengatasi perasaan Anda dan mencari dukungan, Anda akan bisa melihat ketenangan di depan mata. Meskipun Anda tidak akan bisa membangkitkan kembali mereka yang telah meninggal, atau berhenti memikirkannya, Anda akan mampu mengambil langkah untuk mengatasi rasa sakit tersebut dan melangkah maju untuk menjalani hidup yang bermakna dan memuaskan.

1.Lepaskan semuanya.

Anda mungkin saja berpikir, jika Anda menahan perasaan Anda, atau berpura-pura seolah perasaan itu tidaklah Anda rasakan, Anda bisa lebih cepat pulih dan kembali menjalani rutinitas normal. Meskipun hal tersebut mungkin saja benar dalam beberapa keadaan, pada awalnya, jika Anda menahan perasaan Anda, Anda tidak akan pernah bisa sungguh-sungguh melupakannya. Oleh karena itu, dengan perlahan, ambil waktu untuk diri Anda sendiri, dan biarkanlah diri Anda menangis, marah, merasakan segala bentuk emosi, atau berusaha berhubungan dengan perasaan Anda dengan cara terbaik yang bisa Anda lakukan.

Hanya dengan mengambil waktu sendiri untuk menangis mampu membantu Anda menyadari bahwa Anda berada di jalur yang benar menuju ke sesuatu yang lebih baik. Meskipun tidak ada seorang pun yang suka menangis, nyatanya menangis justru menyehatkan dan sangat membantu Anda dalam mengekspresikan emosi dan perasaan.
Dikatakan bahwa tidak semua orang menangis setelah kematian seseorang yang dicinta. Jika Anda tidak menangis, bukan berarti Anda tidak peduli dengan mereka yang telah meninggal dunia; ini hanya berarti bahwa Anda mengatasi keadaan secara berbeda. Janganlah merasa bersalah karena Anda tidak menangis ataupun memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda inginkan, atau ketika Anda belum siap menerimanya.
Anda dapat melampiaskan perasaan Anda jika Anda sedang sendiri di dalam kamar, atau bahkan dengan berbicara dengan orang-orang terkasih atau kerabat terdekat tentang apa yang Anda lalui. Anda bisa memilih mana yang membuat Anda lebih nyaman.
Menulis jurnal saat Anda sedang dirundung duka juga dapat membantu Anda merasa lebih terpusat dan lebih terkendali.

2. Berikan waktu untuk diri Anda berduka.

Setelah Anda menuangkan segala perasaan Anda, sangatlah penting untuk menyadari bahwa, ya, Anda sedang mengalami kedukaan. Duka butuh waktu untuk memproses, dan ketika Anda berduka, rasanya seperti Anda tidak akan bisa lagi menikmati banyak hal yang biasanya membuat Anda bahagia. Anda lebih ingin diam di rumah ketimbang pergi keluar dengan teman-teman. Anda tidak lagi tertawa menonton tayangan lucu favorit Anda di TV. Anda mungkin membaca bacaan Anda dan merasa semua kata-katanya menjadi kabur. Terimalah keadaan tersebut, alih-alih berusaha untuk melangkah maju secepatnya, dan merasa bahwa segalanya akan menjadi lebih baik.

Jika Anda merasa harus berhenti sesaat dari pekerjaan, rutinitas, atau bahkan sekolah untuk mengatasi situasi yang sulit ini, maka itu adalah hal yang wajar. Pasti sulit rasanya menjalani segala hal ketika Anda merasa sangat hancur; sebagian lainnya, meskipun demikian, menemukan kenyamanan dengan melakukan rutinitas lama mereka. penting untuk menjalankan mana yang terbaik bagi Anda pribadi.
Jangan paksa diri Anda untuk bersikap sosial. Anda mungkin tidak sedang ingin keluar dengan sekelompok teman seperti biasa atau menghadiri pesta-pesta besar. Meskipun Anda tidak seharusnya mengisolasi diri secara total, Anda juga tidak harus berpura-pura semuanya terasa baik-baik saja dengan memberikan senyum palsu, ketika yang Anda inginkan hanyalah berbaring sendirian di rumah.

3. Carilah dukungan.

Meskipun menghabiskan waktu sendiri dapat membantu Anda memproses apa yang terjadi, Anda tentu tidak ingin berada dalam keadaan itu selamanya. Jika Anda ingin terus melanjutkan kehidupan ketika ada orang yang Anda cintai meninggal dunia, maka Anda harus pastikan bahwa setidaknya Anda punya satu-dua bahu untuk bersandar; bicaralah pada teman-teman Anda, keluarga, atau bahkan orang-orang di jaringan sosial jika Anda tidak menemukan siapa pun yang Anda rasa dekat dengan Anda. Biarkan mereka tahu bahwa Anda membutuhkan bantuan untuk melalui masa-masa sulit ini.
Jangan menganggap bahwa Anda membebani teman-teman dengan merasa sedih sepanjang waktu; mereka peduli terhadap Anda dan tahu bahwa seperti itulah yang seharusnya Anda rasakan. Jika Anda tidak menginginkan teman-teman di dekat Anda sepanjang masa-masa sulit ini, lalu apa gunanya mereka?
Tentu saja, Anda tidaklah melulu membutuhkan teman-teman dan keluarga di dekat Anda dalam waktu seperti ini, dan bahkan terkadang Anda lebih memilih untuk sendirian saja sepanjang waktu. Namun, pastikan bahwa mereka tahu Anda sangat menghargai kehadiran mereka ketika Anda membutuhkannya.

4. Jangan paksa diri Anda untuk merasa kuat.

Beberapa orang berpikir bahwa orang-orang yang tetap kuat dalam kedukaan terbesarnya, merupakan orang yang mengagumkan, yang mengesankan setiap orang dengan ketenangan dan martabat mereka. Yah, tentu saja, beberapa orang yang harus berurusan dengan kehilangan mungkin saja bersikap demikian, namun Anda banyak melihat mereka-mereka ini hanya dalam televisi semata. Anda tidak perlu berpura-pura bahwa semuanya “baik-baik saja” dan Anda sama sekali tidak merasa kesulitan dalam melanjutkan hidup. Walaupun Anda tidak perlu menangis di hadapan umum jika Anda tidak mau, Anda tidak perlu berusaha keras membuat semua orang di sekeliling Anda berpikir bahwa Anda merasa kuat.

Ingat bahwa teman-teman dan keluarga Anda peduli pada Anda. Mereka ingin agar Anda bersikap terbuka dan jujur dengan mereka, alih-alih berusaha mati-matian membodohi mereka dengan sisi tangguh Anda yang Anda perlihatkan.
Mengatasi segala rasa sakit dan kehilangan saja sudah cukup disebut perjuangan; maka Anda tidak perlu membuat hidup Anda semakin rumit dengan juga berpura-pura baik-baik saja.

5. Jangan pedulikan jangka waktu tertentu.

Meskipun Anda mungkin berpikir Anda seharusnya sudah merasa “baik-baik saja” dan siap untuk bergerak maju setelah beberapa waktu karena Anda membacanya dari orang lain, atau karena Anda melihat selama itulah waktu yang sahabat Anda butuhkan untuk mengatasi kesedihannya yang sama, Anda harus membuang konsep ini jauh-jauh. Jangan paksakan keadaan untuk menjadi “baik-baik saja” hanya karena tenggat waktu tertentu, apalagi merasa frustasi atau kecewa karena tidak mengikuti ‘jadwal’ pulihnya diri Anda.

Ini adalah saat untuk menjadi murah hati dan bukannya keras dengan diri sendiri. Jangan katakan pada diri Anda bahwa Anda harus bersikap bagaimana setelah beberapa waktu tertentu, namun fokuslah pada pemulihan dari dalam diri Anda.
Jangan bandingkan diri Anda dengan cara yang orang lain gunakan untuk mengatasi kehilangan mereka. Sahabat atau saudara Anda mungkin menampilkan sisi kuat mereka setelah kehilangannya dalam waktu singkat, namun Anda tidak pernah tahu apa yang sebenarnya mereka rasakan dalam hati.

Untuk pelayanan kedukaan 24 jam terbaik silahkan menghubungi kami di 0821 5000 11 11 dan 0804 150 11 11

Berikut adalah mitra lokasi rumah duka PPK Tabitha

Rumah Duka Husada dengan alamat Jl. Mangga Besar Raya No. 137, Jakarta Barat
Rumah Duka RS PGI Cikini dengan alamat Jl. Raden Saleh No. 40 Cikini – Jakarta Pusat
Rumah Duka RSAB Harapan Kita dengan alamat Jl. Letjen S. Parman Kav. 87, Slipi, Jakarta Barat
Rumah Duka Bandengan dengan alamat Jl. Bandengan Utara, Pejagalan, Penjaringan, Kota Jakarta Utara
Rumah Duka Oasis Lestari dengan alamat Jl. Gatot Subroto KM.7-8, Jatake, Jatiuwung, Tangerang, Banten
Rumah Duka Fatmawati dengan alamat Jl. Komp. Rs. Fatmawati No.1, Cilandak, Kota Jakarta Selatan
Rumah Duka Sentra Medika dengan alamat Jaya Atmaja Jl. Raya Mayor Oking Jaya Atmaja No.9, Cibinong, Bogor, Jawa Barat 1691


Lainnya